A. Tujuan Pemeriksaan/Perhitungan fisik saldo kas
Perhitungan fisik dana kas kecil dilakukan oleh petugas yang tidak terkait dengan tugas pengelolaan kas kecil. Uang tunai dan benda-benda yang tergolong dalam kas kecil dihitung dan dilaporkan secara rinci mengenai jenis dan nilai per satuan.
Jumlah saldo kas kecil menurut perhitungan fisik harus sama dengan saldo kas kecil menurut catatan. Saldo menurut catatan dihitung sebagai berikut.
Saldo kas kecil awal periode Rp..............
Ditambah : pengisian dana kas kecil Rp.............. +
Rp..............
Dikurangi : jumlah pengeluaran dana kas kecil Rp............... –
Saldo kas kecil akhir periode Rp...............
Berikut Tujuan Pemeriksaan, antara lain :
- Untuk memeriksa apakah terdapat internal control yang cukup baik atas transaksi penerimaan dan pengeluaran kas kecil.
- Untuk memeriksa apakah saldo kas kecil sama dengan catatan.
- Untuk memeriksa apakah ada pembatasan untuk penggunaan kas kecil.
B. Penyusunan Berita Acara Pemeriksaan Kas Kecil
UD Jaya Abadi Jakarta Berita Acara Perhitungan Kas Kecil 31 Desember 2014 |
1. Menurut catatan Saldo per 1 Desember 2014 Rp. 1.600.000 Pengisian dana kas kecil Rp. 1.500.000+ Rp. 3.100.000 Pengeluaran kas kecil selama bulan Desember Rp. 1.350.000- Rp. 1.750.000 2. Perhitungan fisik kas kecil 2.1 Uang Kertas 3 lembar @ Rp. 100.000 = Rp. 300.000 6 lembar @ Rp. 50.000 = Rp. 300.000 9 lembar @ Rp. 20.000 = Rp. 180.000 42 lembar @ Rp. 10.000 = Rp. 420.000 59 lembar @ Rp. 5.000 = Rp. 295.000 33 lembar @ Rp. 1.000 = Rp, 33.000 Jumlah uang kertas Rp. 1.528.000 2.2 Uang Logam 105 keping @ Rp. 1.000 = Rp. 105.000 123 keping @ Rp. 500 = Rp. 61.500 195 keping @ Rp. 200 = Rp. 39.000 165 keping @ Rp. 100 = Rp. 16.500 Jumlah uang logam Rp. 222.000+ Jumlah saldo fisik kas kecil 31 Desember 2014 Rp. 1.750.000 |
C. Perlakuan Adanya Selisih Saldo Kas Kecil
Jika kas menurut perhitungan fisik lebih besar daripada kas menurut catatan, disebut selisih kas lebih. Jika sebaliknya, disebut selisih kas kurang. Selisih kas dapat terjadi karena hal-hal sebagai berikut :
1. Jumlah yang diterima atau yang dikeluarkan lebih besar atau lebih kecil daripada jumlah yang seharusnya dicatat, karena tidak terjadinya uang pecahan kecil.
2. Kehilangan akibat kekeliruan saat transaksi pertukaran, misalnya saat memberikan uang kembali.
3. Kesalahan pencatatan dalam jurnal
4. Sebab-sebab lain yang sama sekali tidak diketahui.
Pada akhir periode pencatatan, selisih kas lebih dianggap sebagai pendapatan dan selisih kas kurang dianggap sebagai kerugian atau beban. Dalam laporan laba rugi, selisih kas lebih diinformasikan sebagai pendapatan diluar usaha, dan selisih kas kurang diinformasikan sebagai beban diluar usaha. Pencatatan selisih kas kecil dilakukan sebagai berikut :
1. Selisih kas lebih,
Jumlah dana fisik lebih besar daripada saldo pada buku kas kecil. Dicatat dalam jurnal, yaitu mendebit akun Kas Kecil dan mengkredit akun Selisih Kas Kecil.
2. Selisih kas kurang,
Jumlah dana fisik lebih kecil daipada saldo pada buku kas kecil. Dicatat dalam jurnal, yaitu mendebit akun Selisih Kas Kecil dan mengkredit akun kas kecil.
Contoh :
Pada tanggal 31 Agustus 2014, terdapat saldo kas kecil Rp. 1.750.000, tetapi jumlah kas kecil secara fisik Rp. 1.950.000. berarti ada selisih kas lebih sebesar Rp. 200.000.
Jurnalnya
Kas Kecil (D) Rp. 200.000 -
Selisih Kas Kecil (K) - Rp. 200.000
Pada tanggal 31 Agustus 2014, terdapat saldo rekening kas kecil Rp. 1.570.000 tetapi berdasarkan hitungan fisik berjumlah Rp. 1.750.000. Setelah dilakukan pemeriksaan, ternyata penerimaan dana kas kecil dari kas besar pada tanggal 15 Agustus 2014 sebesar Rp. 950.000 hanya dicatat Rp. 770.000. kesalah tersebut dapat diperbaiki dengan jurnal koreksi sebagai berikut :
Kas kecil (D) Rp. 180.000 -
Kas (K) - Rp. 180.000
0 Komentar