Advertisement

AKUNTANSI PIUTANG (PART 3) : PENGHAPUSAN PIUTANG

Metode Penghapusan Piutang Tidak Tertagih

1. Metode Langsung

Dalam metode langsung, setiap piutang usaha yang diputuskan untuk dihapuskan dari pembukuan, jumlah yang dihapuskan tersebut dibebankan dengan cara mendebit akun beban penghapusan piutang atau kerugian piutang tidak tertagih (bad debt expenses) dan mengkredit akun piutang usaha. Pada akhir tahun saat menyusun kertas kerja, tidak diadakan teksiran kerugian atas saldo piutang sehingga tidak ada jurnal penyesuaian. Penyajian piutang usaha di neraca sebesar nilai bruto tanpa dikurangi piutang yang tidak tertagih.

2. Metode Tidak Langsung

Dalam metode tidak langsung, setiap akhir tahun dilakukan penaksiran atas jumlah piutang usaha yang tidak tertagih untuk menentukan besarnya beban penghapusan piutang. Piutang usaha tidak dapat ditagih tersebut akan mengurangi jumlah cadangan penghapusan piutang. Itulah sebabnya metode ini disebut metode cadangan.

 

Pencatatan Penghapusan Piutang dengan Metode Langsung

1. Penerimaan sebagian piutang usaha dan sebagian lainnya dihapuskan

Tanggal 5 April 2014 diterima pebayaran sebesar Rp. 4.500.000 dari Tn. Amir, sedangkan total tagihan Rp. 6.000.000, sisanya diputuskan untuk dihapuskan. Buatlah jurnal transaksi tersebut.

Jawab :

Kas (D) Rp. 4.500.000

Beban penghapusan piutang (D) Rp. 1.500.000

Piutang usaha (K) Rp. 6.000.000

2. Menghapuskan piutang usaha yang tidak dapat ditagih

Tanggal 31 Mei 2014 tagihan kepada Fa.ABC sebesar Rp. 2.500.000 diputuskan untuk dihapuskan karena FaABC pindah tempat dan tidak diketahui lagi alamatnya.

Jurnalnya ;

Beban penghapusan piutang (D) Rp. 2.500.000

Piutang usaha (K)  Rp. 2.500.000

3. Mencatat penerimaan piutang usaha yang sebelumnya telah dihapuskan

Tanggal 10 Juni 2014 diterima tagihan dari Tn. Komar sebesar Rp. 2.000.000. tagihan pada Tn. Komar sebelumnya telah dihapuskan.

Jawab:

Penerimaan piutang usaha yang sebelumnya telah dihapuskan harus dijurnal dua kali. Tahap pertama memunculkan kembali piutang usaha yang telah dihapus dan tahap kedua menerima piutang usaha sebagaimana biasanya.

Piutang usaha Rp. 2.000.000

        Beban penghapusan piutang Rp. 2.000.000

Kas Rp. 2.000.000

        Piutang usaha Rp. 2.000.000

 

Pencatatan Penghapusan Piutang dengan Metode tidak langsung

1. Penerimaan sebagian piutang usaha dan sisanya dihapuskan

Tanggal 10 April 2014 PT. Angin Mamiri oleh Pengadilan Negeri dinyatakan pailit, maka tagihan kepadnya sebesar Rp. 7.500.000 oleh panitia likuidasi hanya dapat dibayar sebesar Rp. 3.000.000 dan sisanya dihapuskan. Hari ini diterima pembayarannya Rp. 3.000.000 dari panitia likuidasi.

Jawab :

Kas Rp. 3.000.000

Cadangan penghapusan piutang Rp. 4.500.000

                Piutang usaha Rp. 7.500.000

2. Menghapuskan piutang usaha yang tidak dapat ditagih

Tanggal 25 April 2014 Tuan Sundoro ternyata pindah tempat dan tidak diketahui lagi alamatnya, sudah beberapa bulan dicari tetapi tidak ditemukan. Perusahaan memutuskan bahwa tagihan kepadanya sebesar Rp. 1.250.000 dihapuskan dari pembukuan.

Jawab :

Cadangan penghapusan piutang Rp. 1.250.000

                    Piutang usaha Rp. 1.250.000

3. Mencatat penerimaan piutang usaha yang sebelumnya telah dihapuskan

Tanggal 10 Juni 2014 diterima tagihan dari Tn.Komar sebesar Rp. 2.000.000 yang tagihan tersebut sebelumnya sudah dihapuskan.

Jawab :

Tahap pertama memunculkan kembali piutang usaha yang telah dihapuskan

Piutang usaha Rp. 2.000.000

                        Cadangan penghapusan piutang Rp. 2.000.000

Tahap kedua: menerima piutang usaha

Kas Rp. 2.000.000

                        Piutang usaha Rp. 2.000.000

 

Perbedaan Kedua Metode Tersebut Secara Umum Sebagai Berikut : 

Metode Langsung (Direct Method)

Metode Tidak Langsung (Indirect Method)

a. Kerugian piutang tak tertagih dicatat pada periode penerimaan piutang, berdasarkan jumlah piutang yang dihapuskan.

a. Kerugian piutang tak tertagih dicatat berdasarkan taksiran, melalui jurnal penyesuaian:

Beban peng. Piutang         XXX

       Cadangan peng. Piutang             XXX

b. Setiap penghapusan piutang, langsung dicatat pada rekening kerugian piutang, dengan jurnal :

Beban penghapusan piutang  XXX

         Piutang dagang                     XXX

b. Setiap penghapusan piutang langsung dicatat pada rekening kerugian piutang, dengan jurnal :

Cadangan peng piutang    XXX

Piutang dagang                   XXX

c. Pernyataan kesanggupan debitur untuk membayar piutang yang sudah dihapuskan, dicatat dengan jurnal :

Piutang dagang              XXX

         B.peng. piutang              XXX

c. Pernyataan kesanggupan debitur untuk membayar cadangan piutang yang sudah dihapuskan, dicatat dengan jurnal :

Piutang dagang                  XXX

          Cadangan peng piutang          XXX

d. Waktu menerima pembayaran dari debitur yang menyatakan kesanggupan membayar, dicatat dengan jurnal :

Kas                    XXX

           Piutang dagang        XXX

d. Waktu menerima pembayaran dari debitur yang menyatakan kesanggupan membayar, dicatat dengan jurnal:

Kas                                     XXX

         Piutang dagang                     XXX

e. Jika debitur yang piutangnya sudah dihapuskan datang dan langsung membayar, dicatat dengan jurnal :

Kas                        XXX

           B. peng.  piutang     XXX

e. Jika debitur yang piutangnya sudah dihapuskan datang dan langsung membayar, dicatat dengan jurnal :

Kas                                   XXX

         Cadangan penghapusan piutang       XXX

Posting Komentar

0 Komentar