A. Pengertian Kas
Kas adalah alat pembayaran yang dapat dipakai untuk membiayai kegiatan perusahaan. Kas merupakan aktiva yang paling lancar dan harus disediakan di dalam perusahaan dalam jumlah yang mencukupi untuk kegiatan perusahaan selama periode tertentu. Namun, bila persediaan kas berlebihan, biasa dinamakan kas menganggur, kas bila disimpan di perusahaan menjadi tidak produktif.
Ibarat seorang manusia, kas merupakan darah yang akan mengalir di tubuh perusahaan, kas akan memberikan dukungan makanan terhadap seluruh operasional bagian tubuh perusahaan. Jika kas yang mengalir mengalami gangguan, maka opersional perusahaan pun juga akan dapat terganggu. Begitu pentingnya kas bagi sebuah perusahaan atau bisnis, maka kas merupakan aset yang paling likuid diantara aset-aset lainnya, dan senantiasa diletakkan di bagian yang paling atas di neraca perusahaan.
Beberapa yang termasuk kas adalah
1. Uang tunai berupa uang kertas dan uang logam yang dikeluarkan oleh pemerintah Indonesia atau oleh pemerintah negara lain.
2. Uang kas yang disimpan di bank dalam bentuk rekening giro.
3. Cek yang diterima dari pihak lain, tetapi belum diuangkan dibank.
4. Cek dalam perjalanan (outstanding cek), yakni cek yang telah dikeluarkan oleh perusahaan kepada pihak lain, tetapi belum diuangkan ke bank.
5. Cek kasir yakni surat perintah kepada bagian keuangan (kasir) untuk mengeluarkan uang bagi pihak-pihak lain dalam perusahaan sendiri.
6. Wesel pos yang menurut sifatnya dapat diuangkan pada waktu diperlukan.
7. Simpanan uang di bank-bank luar negeri yang tidak dikenakan pembatasan penarikan. Saldo simpanan ini di neraca dilaporkan dalam mata uang rupiah sebesar nilai kursnya.
Beberapa bentuk yang tidak termasuk dalam kas adalah
1. Cek mundur merupakan cek yang mencantumkan tanggal penarikannya pada masa mendatang. Cek tersebut tidak boleh dibayarkan oleh bank sebelu tanggal yang tercantum tiba/jatuh tempo.
2. Pembayaran-pembayaran dimuka
3. Prangko dan materai, walaupun dapat digunakan untuk pembayaran dalam jumlah kecil tetapi oleh bank tidak akan diterima sebagai setoran. Prangko dan materai digolongkan sebagai perlengkapan.
4. Deposito berjangka, yakni simpanan di bank yang pengambilannya hanya pada waktu-waktu tertentu.
5. Kas yang disisihkan untuk tujuan tertentu dan sifatnya terikat, seperti untuk dana pensiun, pelunasan obligasi, pembayaran deviden.
6. Wesel tagih, yakni perintah tertulis bersyarat kepada tertarik untuk membayar sejumlah uang tertentu kepada penarik pada tanggal yang telah ditentukan.
B. Karakteristik Kas
Kas mempunyai karakteristik, yaitu :
1. Dapat digunakan sebagai alat pembayaran atau alat penukar dalam berbagai transaksi
2. Dapat diterima oleh bank sebagai setoran sebesar nilai nominal yang tertulis didalamnya.
3. Merupakan harta yang siap dan mudah untuk di tukar dengan harta lain.
4. Kas terdiri dari saldo kas yang ditangan dan giro yang ada di bank.
5. Perusahaan harus menjaga sedemikian rupa sehingga kas stabil.
C. Prinsip-prinsip Pengendalian Internal Terhadap Kas
Agar kas tidak disalahgunakan atau tidak dijadikan objek kecurangan, perlu diadakan pengendalian terhadap kas. Hal-hal yang perlu dilakukan untuk pengendalian kas adalah
1. Penerimaan kas
Sumber penerimaan kas dalam suatu perusahaan berasal dari penjualan tunai, penerimaan kas dari piutang dan penerimaan pinjaman dari pembelian kredit.
Prinsip-prinsip pengendalian internal terhadap kas antara lain :
a. Diadakan pembagian tugas antara fungsi penerimaan, pencatatan dan penyampaian kas.
b. Setiap penerimaan kas dibuatkan bukti penerimaan kas dan harus disetor dalam jumlah yang penuh ke bank pada hari yang sama atau hari kerja berikutnya.
c. Dibedakan antara fungsi pengelolan dan pencatat kas.
d. Setiap hari dibuat laporan kas baik dari fungsi pengelola kas maupun dari fungsi pencatatan penerimaan kas.
e. Secara internal, tanpa pemberitahuan lebih dahulu, diadakan pemeriksaan kas.
f. Catatan penerimaan kas dalam jurnal penerimaan kas dapat direkonsiliasi dengan catatan setoran ke bank yang terdapat dalam rekening koran bank.
2. Pengeluaran kas
Pengeluaran kas dalam suatu perusahaan untuk membayar berbagai macam transaksi dibuatkan prinsip pengendaliannya. Metode pengendaliannya, antara lain:
a. Setiap pengeluaran kas yang relatif cukup besar dilakukan dengan cek, atas nama perusahaan penerima pembayaran atau pemindah bukuan.
b. Pengeluaran kas sifatnya rutin dan tidak dapat dilakukan dengan cek (karena jumlahnya relatif kecil), dilakukan melalui dana kas kecil yang diselenggarakan dengan sistem imprest.
c. Digunakan sistem voucher untu menjamin bahwa pengeluaran-pengeluaran kas memang untuk perusahaan.
d. Dipisahkan antara yang menulis cek, yang menandatangani dan yang mencatat kas memang untuk perusahaan.
e. Diadakan pemeriksaan mendadak dalam jangka waktu yang tidak ditentukan.
Selain itu, dengan sistem pengendalian kas ini, transaksi penerimaan kas yang dicatat dalam jurnal penerimaan kas dapat direkonsiliasi dengan setoran yang tercantum dalam rekening Koran bank, dan catatan pengeluaran kas (atau register cek) dapat direkonsiliasi dengan cek yang diuangkan ke bank, yang tercantum dalam rekening koran bank.
3. Pemeriksaan kas
Pemeriksaan kas dapat dilakukan secara mendadak tanpa memberitahukan terlebih dahulu. Tata cara pemeriksaan kas adalah :
a. Saldo kas perusahaan dicocokan dengan keadaan fisik uang dan benda-benda lain yang ada pada perusahaan.
b. Diadakan pengujian terhadap catatan-catatan dan kegiata-kegiatan perusahaan seperti kegiatan penyimpanan uang di bank atau pengeluaran uang dengan menggunakan cek.
D. Penggunaan Cek untuk Pembayaran
1. Pengertian Cek
Cek adalah surat perintah dari pemegang rekening giro kepada banknya agar mengeluarkan sejumlah uang untuk memberikan kepada pembawa cek/pihak yang namanya dicantumkan dalam cek tersebut. Dengan demikian cek adalah suatu alat untuk melakukan tukar-menukar. Karena dapat dibayar atas permintaan si pembawa (yakni pihak yang kepadanya cek itu dialamatkan), cek juga suatu nilai, sama halnya dengan lembaran uang. Untuk menggunakan cek, kita harus membuka giro di bank yang bersangkutan.
2. Pihak-pihak Terlibat dalam Cek
Beberapa pihak yang terkait sehubungan dengan penggunaan cek adalah sebagai berikut:
a. Penerbit (drawer) : Orang yang mengeluarkan surat cek
b. Tersangkut : yaitu bank yang diberi perintah tanpa syarat untuk membayar sejumlah uang tertentu
c. Pemegang (holder) : orang yang diberi hak untuk memperoleh pembayaran, yang namanya tercantum dalam surat cek
d. Pembawa (bearer) : orang yang ditunjuk untuk menerima pembayaran, tanpa menyebutkan namanya dalam surat cek. (Adanya pembawa ini sebagai akibat dari klausula atas unjuk yang berlaku bagi surat cek)
e. Pengganti : Orang yang menggantikan kedudukan pemegang surat cek dengan jalan endosemen. Dalam hal ini surat cek diterbitkan dengan klausula atas pengganti dengan mencantumkan nama pengganti dalam surat cek.
f. Endosan : Pemegang cek dengan kasula kepada pengganti yang mengalihkan hak tagih kepada pihak lain yang namanya tercantum sebagai pengganti.
3. Jenis-jenis cek
Berikut adalah jenis-jenis cek :
a. Cek Atas Nama
Cek atas nama merupakan yang diterbitkan atas nama seseorang atau badan hukum tertentu yang tertulis jelas di dalam cek tersebut. Sebagai contoh jika didalam cek tertulis perintah bayarlah kepada : Tn. Roy Akase sejumlah Rp 3.000.000,- atau bayarlah kepada PT. Marindo uang sejumlah Rp 1.000.000,- maka cek inilah yang disebut dengan cek atas nama, namun dengan catatan kata “atau pembawa” dibelakang nama yang diperintahkan dicoret.
b. Cek Atas Unjuk
Cek atas unjuk merupakan kebalikan dari cek atas nama. Di dalam cek atas unjuk tidak tertulis nama seseorang atau badan hukum tertentu jadi siapa saja dapat menguangkan cek atau dengan kata lain cek dapat diuangkan oleh si pembawa cek. Sebagai contoh di dalam cek tersebut tertulis bayarlah tunai, atau cash atau tidak ditulis kata-kata apa pun.
c. Cek Silang
Cek silang atau cross cheque merupakan cek yang dipojok kiri atas diberi dua tanda silang. Cek ini sengaja diberi silang, sehingga fungsi cek yang semula tunai berubah menjadi non tunai atau sebagai pemindahbukuan.
d. Cek Mundur
Cek mundur merupakan cek yang diberi tanggal mundur dari tanggal sekarang, misalnya hari ini tanggal 01 Mei 2002. Sebagai contoh. Tn. Roy Akase bermaksud mencairkan selembar cek dan di mana dalam cek tersebut tertulis tanggal 5 Mei 2002. jenis cek inilah yang disebut dengan cek mundur.
e. Cek Kosong
Cek kosong atau blank cheque merupakan cek yang dananya tidak tersedia di dalam rekening giro. Sebagai contoh nasabah Tn. Rahman Hakim menarik cek senilai 60 juta rupiah yang tertulis di dalam cek tersebut, akan tetapi dana yang tersedia di rekening giro tersebut hanya ada 50 juta rupiah. Ini berarti kekurangan dana sebesar 10 juta rupiah, apabila nasabah menariknya. Jadi jelas cek tersebut kurang jumlahnya dibandingkan dengan jumlah dana yang ada.
E. Memo debet dan memo kredit dari bank
Memo debit
Memo debit adalah warkat pada pembukuan yang menyampaikan informasi adanya pendebitan sebuah dana.
Transaksi-transaksi debit yang mengurangi saldo perusahaan:
· Biaya jasa bank/bank service charge(SC) à biaya jasa bulanan atas jasa yang diberikan oleh bank.
· Cek kosong/not sufficient funds(NSF) à cek yang dikeluarkan oleh perusahaan tetapi tidak ada cukup dana untuk mencairkannya.
Memo kredit
Memo kredit adalah warkat yang berisi informasi terkait penerimaan dana.
· Piutang wesel yang ditagihkan oleh pihak bank.
F. Pelaporan Kas
Laporan Kas dalam Perusahaan
PT DINAMIKA INDONESIA DAFTAR KAS BANK (Bank Mandiri) | ||||||||
No. | Keterangan | Mutasi Masuk | Mutasi Keluar | Jumlah Saldo | ||||
Bukti Bank | Saldo Masuk | Bukti Bank | Saldo Keluar | |||||
No. | Tgl | No. | Tgl. | |||||
1 2 3 4 5 6 7 8 | Bank Transfer Cek Bank Transfer Bank Transfer Cek Cek Bank Transfer Bank Transfer | N.08154 - - - - - - N.08154 | 7-11-14 - - - - - - 20-11-14 | 100.000.000 - - - - - - 60.000.000 | - M.0481 9482 9483 M.0480 M.0479 9483 - | - 10-11-14 11-11-14 11-11-14 14-11-14 16-11-14 20-11-14 - | - 7.000.000 10.000.000 15.000.000 8.000.000 15.000.000 25.000.000 | 100.000.000 93.000.000 83.000.000 68.000.000 60.000.000 45.000.000 20.000.000 80.000.000 |
Laporan Kas dalam Bank
BANK MENTARI SAKTI Jl. Samudra No. 56 Bali Indonesia Laporan Giro Nomor 12460 Atas Nama PT. DINAMIKA INDONESIA Untuk Bulan November 2014 | ||||
Tanggal | Keterangan | Debit | Kredit | Saldo |
7 10 11 11 14 16 20 20 | Bank Transfer(Setoran) Cek Bank Transfer Bank Transfer Cek Cek Bank Transfer Bank Transfer(Setoran) | - 7.000.000 10.000.000 15.000.000 8.000.000 15.000.000 25.000.000 - | 100.000.000 - - - - - - 60.000.000 | 100.000.000 93.000.000 83.000.000 68.000.000 60.000.000 45.000.000 20.000.000 80.000.000 |
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan kas menurut kalian dan mengapa kas merupakan aset yang paling likuid dalam perusahaan!
2. Apakah yang dimaksud dengan pembayaran di muka dan mengapa pembayaran di muka tidak termasuk ke dalam kas?
3. Jelaskan mengapa perlu diadakan pembagian tugas antara fungsi penerimaan, pencatatan dan penyampaian kas
4. Jelaskan perbedaan antara Bearer, Pengganti, dan Endosen!
5. Jelaskan perbedaan antara Cek Atas Nama dan Cek Atas Unjuk!
0 Komentar